Senin, 27 Januari 2014

Family Story



Keluargaku Tercinta
            “Pril .. April bangun dek, katanya hari ini kamu minta dibangunkan agak pagi.Ayo dek bangun .”
            Suara Mama yang lembut membuatku bangun dengan wajah senang. Nggak tau kenapa saat bangun pagi Cuma suara Mama yang bisa bikin aku bangun. Sekeras-kerasnya suara alarm yang aku pasang di handphone tetep nggak ada efeknya buat aku. Padahal suara Mama nggak pernah keras.
            “iya Ma .. I’m coming…” jawabku dari dalam  kamar.

Kamarku nggak jauh dari dapur tempat Mama memanggilku, sedangkan kamar Kakakku ada di depan .Dulu aku dan Kakak tidur satu kamar dengan tempat tidur tingkat, tapi sekarang aku sudah remaja , aku ingin tidur di kamarku sendiri. Kamarku  pun sudah terlihat layaknya kamar seorang gadis remaja.  
Hari ini aku ingin di bangunkan lebih pagi karena akan ada gladi bersi untuk acara pensi lusa. Di acara pensi itu aku dan teman-teman akan tampil untuk menyanyikan sebuah lagu. Aku suka bernyanyi , tidak hanya aku Mama,Papa dan Kakak pun suka bernyanyi.Terkadang kami berempat karaokean di rumah. Itu menyenangkan sekali bagiku.Sekeluarga berkumpul bersama di depan televisi. Banyak hal yang dapat dilakukan bersama keluarga.

            Malah sekarang ini aku merasa agak menjauh dari keluarga karena kegiatan pensi ini. Selain tampil bernyanyi , aku sebagai wakil kelas yang menggantikan ketua kelas yang izin tidak masuk selama 3 hari saat pensi membuatku semakin sibuk dengan membantu teman-temanku yang lain menyiapkan keperluan pensi untuk kelas kami. Belum lagi tugas-tugas yang terlupakan saat mengurusi pensi. Huh.. rasanya kepalaku mau pecah. Bagaimana tidak , kelasku di percaya untuk menjadi penampil terbaik. Ada yang tampil untuk bernyanyi, menari, membaca puisi , bahkan bermain teater. Dan hari ini aku harus membantu temanku yang mendapatkan bermain teater untuk membuat dekorasi.

            “Ma..nanti aku pulang telat lagi ya. Ada rapat pengurus kelas yang aku harus ikut, terus juga aku mesti beli barang sama Nanda buat kelompok teater.Boleh kan Ma?” tanyaku pada Mama sambil menyendok nasi goreng bikinan Mama.
            “ Wah berarti nanti kamu nggak bisa nemenin Mama belanja ke pasar dong?” kata Mama sambil balas bertanya.
            “ Iya Ma gimana dong , aku nggak bisa kalo nggak ikut Ma.” Jawabku dengan wajah memelas.
            “Iya deh nggak papa nanti Mama sama Kakak aja ke pasarnya.”
            “ Oke Ma. Tumben dek akhir-akhir ini kamu sibuk banget kayak orang penting aja.” Tanya Kakak sambil mengunyah nasi.
            “Iya dong , aku kan wakil kelas dan apalagi ketua kelasnya lagi izin jadi harus aku yang ngurusin semuanya.” Jawabku dengan setengah sombong
            “ Hahaha sombong kamu.”
            “ Ya udah ya Ma aku berangkat dulu.Assalamu’alaikum.”
            “Wa’alaikumsalam.” Jawab Mama dan Kakak bersamaan.

            Hari ini aku nggak berangkat bareng Papa karena Papa lagi ada kerjaan di luar kota. Jadi sekarang aku berangkat sekolah naik angkot.Yah nggak papa lah itung-itung amal sama tukang angkot. Jam pelajaran pertama udah dimulai , seperti biasa di hari Sabtu pelajaran nggak banyak dan lumayan gampang. Tapi aku baru ingat kalo aku nggak bawa catatan penting buat pensi yang harus aku kumpulkan ke wali kelas. Aku lupa buku itu aku taruh di atas meja belajarku tadi malam. Aduh.. gimana nih. Catatan itu harus aku ambil sebelum bel pulang nanti. Tapi kan nggak bakal keburu. Atau aku telepon Mama aja, mungkin aja Mama bisa antar buku itu kesekolah. Tapi Mama kan nggak bisa naik motor , masa’ Mama harus naik angkot juga sih sama kaya aku? Aduh , aku coba hubungi Mama dulu deh.
Tuut ..tuut..tuut
“Halo Mama? Ma buku catetan aku yang warna biru ketinggalan di meja belajar.Aku lupa bawa tadi .Padahal nanti harus aku kumpulkan ke Bu Siti .Mama bisa nganter nggak? Ha. Iya. Beneran Ma nggak papa? Yaudah makasih ya Ma.” Obrolanku sama Mama berhenti di telepon. Jam istirahat udah berhenti dan aku harus nungguin Mama di kelas sambil mikirin gimana cara Mama sampek ke sekolahku. Kasihan Mama , Mama harus naik angkot panas-panas gini ke sekolah terus jalan dari turunnya angkot ke sekolah kan lumayan jauh. Aduh aku bodoh banget ceroboh gitu. Malah bikin Mama yang repot, Mama kan juga ada pesanan masakan dirumah yang harus dikerjakan.Gara-gara aku Mama jadi ninggalin kerjaannya buat nganterin buku catatanku. 

            Aku mulai sadar beberapa hari ini aku udah jarang ngobrol lama sama Mama dan Kakak, terutama Kakak. Biasanya pulang sekolah aku main laptop bareng Kakak, tapi karena sibuk mengurusi pensi dan segala macamnya aku jadi nggak pernah ke kamar Kakak. Begitu juga sama Mama , kalau sore aku nemenin Mama ke pasar buat belanja bahan makanan. Dan malamnya pun aku sering nggak ikut makan malam bareng Mama,Papa dan Kakak. Mungkin emang aku yang salah , aku terlalu tenggelam sama kesibukanku dan lupa sama keluargaku yang selalu ada buatku.

            Nggak kerasa udah hampir jam pulang sekolah, tapi Mama belum datang juga. Biarlah nggak penting sekarang catatannya yang penting Mama sampai sekolahku dan aku ingin minta maaf ke Mama karena aku udah keterlaluan akhir-akhir ini sama Mama. Rasanya aku ngelupain keluargaku gara-gara pensi. Aku nggak mau jadi anak yang lupa sama keluarga besok kalau aku sudah kerja, aku nggak mau seperti itu. Aku masih menunggu di depan gerbang sekolah menunggu Mama sampai dari sampingku terdengar suara lembut yang seketika membuat rasa cemasku hilang. Mama !

            “Mama..! “ teriakku sambil langsung memeluk Mama. Mama yang baru datang jelas kaget dengan perlakuanku.
            “ Eh kenapa dek? Aduh Mama telat ya nganternya. Pasti kamu dimarahin sama Wali kelasmu ya. Hei kenapa kamu?” Tanya Mama ketakutan saat aku mulai terisak.
            “Aku nggak dimarahin kok Ma, aku Cuma cemas sama Mama , soalnya Mama lama banget datangnya. Maaf ya Ma.” Jawabku sambil menghapus air mataku dengan punggung tanganku.
            “ Oh tadi Mama sempet beliin makanan buat kamu nih, katanya kamu nanti pulang telat jadi kamu kan nggak makan siang dirumah.Nih dibawa .” kata Mama
            Mendengar kata-kata Mama aku makin nggak bisa nahan air mataku lagi. Begitu ternyata, Mama datang agak lama karena membelikanku makanan karena aku nggak makan dirumah. Mama, aku jahat sekali padamu.
            “ Mama maafin April ya Ma, aku akhir-akhir ini jarang ngumpul sama Mama dan Kakak. Aku juga sering ngelupain Mama, nggak pernah nemenin Mama ke pasar lagi gara-gara aku sok sibuk sama tugas-tugasku.Tapi Mama tetep peduli sama aku, Maafin aku ya Ma. Maaf..” begitu permintaan maafku ke Mama. Mama hanya tersenyum menanggapi omonganku. Matanya menerawang jauh di dalam hatiku. Seakan benar-benar mengerti perasaanku.
            “ hmm.. Mama nggak papa kok. Mama tau kamu lagi sibuk mama bisa ngerti, udah jangan nangis lagi ya. Kamu nggak malu apa dilihat temen-temen kamu?” kata Mama sambil menunjuk beberapa temanku yang keluar gerbang sekolah sambil memandangiku.
            “ Biarin aja aku nggak mau ikut rapat aku mau pulang bareng Mama aja.”
            “ya nggak bisa dong kamu itu wakil kelas, kamu harus ikut rapat itu demi kelasmu. Lagian Mama bisa pulang bareng Kakak kok. Mama akan telepon Kakak buat ngejemput Mama disini.Ini bukumu. Udah kamu masuk aja sana. Jangan lupa dimakan ya rotinya.” Kata Mama dengan memberikan buku dan roti padaku.
            “terus kalau aku masuk Mama disini sama siapa ?” tanyaku polos
            “ aduh ini anak , disini kan banyak orang memangnya Mama anak kecil apa, udah sana cepetan masuk , Mama kan malu diliatin temen-temen kamu, udah sana .” jawab mama agak sebel sama aku.
            “ hehehe dadah Ma.. I Love You..” teriakku sambil masuk ke sekolah lagi.
            Mama yang ada diluar Cuma senyum-senyum aja diliatin anak-anak dan security sekolahku. Biarlah aku lega sudah minta maaf sama Mama. Nanti malam aku ingin makan malam bersama Mama dan Kakak ah.
                                                                        #######

            Hari ini adalah hari diadakannya Pensi itu hari Minggu jam 3 sore di aula sekolahku. SMP Hang tuah 1 Surabaya. Aku sudah datang dari jam 11 untuk mempersiapkan semuanya dekorasi panggung, kostum penari ,penyanyi dan teater dan yang lainnya. Banyak teman-teman yang membantuku. Dan saat yang kutunggu-tunggu datang yaitu saat penampilanku dan kelompokku bernyanyi. Lebih seperti paduan suara menurutku. Di saat aku menaiki panggung Pensi aku melihat sekeliling penonton. Banyak orang , guru murid-murid lain dan orangtua murid. Tunggu dulu dimana Keluargaku? Apa mereka tidak ingin melihatku tampil bernyanyi di atas panggung? Huh menyebalkan sekali..

            Tapi siapa 3 orang yang membawa kue itu? Apa itu Papa? Yah dia mirip Papa tapi kenapa mengenakan pakaian seperti itu? Itu juga ada Mama dan Kakak. Ah sudahlah aku harus mulai bernyanyi dan fokus pada lagu yang kunyanyikan. 5 menit kemudian laguku selesai . Aku dan teman-teman turun dari panggung. Dan aku mencari keluargaku. Mereka ada di pojok ruangan . Apa yang mereka lakukan ? Aku mulai menghampiri mereka dan ternyata..
            “ Selamat ulang tahun April..”
            Seketika jantungku berdetak 2 kali lebih cepat, bagaimana tidak. Aku lupa jika ini hari ulang tahunku. Aku terlalu sibuk dengan pensi dan tugas-tugasku. Ya Tuhan terima kasih kau telah memberikanku keluarga yang sangat menyayangiku. Aku berjanji akan menjaga mereka dengan baik. Hari ini tidak akan pernah kulupakan seumur hidupku.

Selesai.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar